Ketika suatu keputusan telah bulat, maka seharusnya tidak ada lagi keragu-raguan di dalamnya. Jalani, terjang gelombang dan badai kehidupan yang menghadang sebagai konsekuensi . Tiada penyesalan!! Hidup memang pilihan, tetapi pilihan untuk kembali mundur bukanlah sebaik-baik pilihan.

Berzanji

                                                    
Foto Berzanji,06 Maret 2011
Barzanji ialah suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad saw yang dilafalkan dengan suatu iramaatau nada yang biasa dilantunkan ketika kelahiran, khitananpernikahan dan maulid Nabi Muhammad saw. Isi Berzanji bertutur tentang kehidupan Muhammad, yang disebutkan berturut-turut yaitu silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Di dalamnya juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia.

Nama Berzanji diambil dari nama pengarangnya yaitu Syekh Ja'far al-Barzanji bin Hasan bin Abdul Karim. Ia lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal tahun 1766. Barzanji berasal dari nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzinj. Karya tersebut sebenarnya berjudul 'Iqd al-Jawahir (Bahasa Arab, artinya kalung permata) yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya.


Pembacaan Berzanji pada umumnya dilakukan di berbagai kesempatan, sebagai sebuah pengharapan untuk pencapaian sesuatu yang lebih baik. Misalnya pada saat kelahiran bayi, mencukur rambut bayi (akikah), acara khitanan, pernikahan, dan upacara lainnya. Di masjid-masjid perkampungan, biasanya orang-orang duduk bersimpuh melingkar. Lalu seseorang membacakan Berzanji, yang pada bagian tertentu disahuti oleh jemaah lainnya secara bersamaan. Di tengah lingkaran terdapat nasi tumpeng dan makanan kecil lainnya yang dibuat warga setempat secara gotong-royong. Terdapat adat sebagian masyarakat, dimana pembacaan Berzanji juga dilakukan bersamaan dengan dipindah-pindahkannya bayi yang baru dicukur selama satu putaran dalam lingkaran. Sementara baju atau kain orang-orang yang sudah memegang bayi tersebut, kemudian diberi semprotan atau tetesan minyak wangi atau olesan bedak.
Pada saat ini, perayaan maulid dengan Berzanji seperti itu sudah berkurang, dan umumnya lebih terfokus di pesantren-pesantren kalangan Nahdlatul Ulama (Nahdliyin). Buku Berzanji tidaklah sukar didapatkan, bahkan sekarang ini sudah banyak beredar dengan terjemahannya


8 komentar:

Unknown mengatakan...

trim"s..baru tau aq jan sejarah berzanji..sempat hari tu belajar,tapi tak tuntas...!!
boleh tau ni tempat ny di rumah siapo jan,,!!

Reply To This Comment
boedakpakning mengatakan...

@nday
dikediaman guru berzanji.tok Dahlan..
kami pon baru belajar nday

Reply To This Comment
tips keluarga harmonis mengatakan...

Mengingatkan saya ketika masa kecil di kampung, setiap malam jum'at menjadi kegiatan rutin untuk Diba'iyah yang diantaranya membaca Barzanji.....

Reply To This Comment
boedakpakning mengatakan...

@tips keluarga harmonis
sekarang kayaknya hampir langkah mencari bakat2 baru dalam berzanji.

Reply To This Comment
Faril mengatakan...

ow,,nama aslinya berzanji toh...kalo di tempatku disebut BERJANJEN...udah agak berubah kata..hoho

Reply To This Comment
Unknown mengatakan...

wah sedap lah jan,,banyak kegiatan sekarang....!!
aq suko irama berzanji ny tu sedap di dengar..!!

Reply To This Comment
Terubuk mengatakan...

Baru tau kami bang

Reply To This Comment
boedakpakning mengatakan...

@Terubukya..kan udah lama adanya berzanji. malah bang sempat belajar. pi susah masuk2nya..hehheee....

Reply To This Comment

Posting Komentar