Ketika suatu keputusan telah bulat, maka seharusnya tidak ada lagi keragu-raguan di dalamnya. Jalani, terjang gelombang dan badai kehidupan yang menghadang sebagai konsekuensi . Tiada penyesalan!! Hidup memang pilihan, tetapi pilihan untuk kembali mundur bukanlah sebaik-baik pilihan.

Cerita Rakyat



Cerita 1

Perjalanan yong Dolah ke Negri Ngotjoleria

Yong Dolah waktu itu pergi ke negri Ngotjoleria tapi harus ke Bukittinggi dari Pekanbaru untuk mengantar belacan. Maka berceritalah si Pembual yang satu ini,,
“Yong naik lori pergi ke Bukittinggi. Pas diatas bukit, Yong nak tengok pemandangan pakai keker..” Yong Dolah memulai bualannya.
“Ape yang nampak Yong?” tanyaku.
“Tenampak Pulau Bengkalis”
“macaaam betul ajo dikau cakap ni Yong, Apo lagi Yong?”
“Haaaa nampak mak lagi menampi beras, Yong pun berteriak : “Maaaaak, kalau dah masak nanti, bilang ke Yong yo maaak !!”
“Alaaahh mak, macam mano nak dengo. Jarak Bukittinggi ke Pulau Bengkalis itu ratusan kilometer lah Yong !!. Ah… Yong ado-ado ajo..” bantahku..
“suko-suko aku lah , , kan aku sedang membual. . .”
“iyoooo pulak,,, “
lalu Yong Dolah tersenyum sambil kentut, DHUUUTTT UUUUTTT !! Dan menghirupnya dalam-dalam, sebab menurutnya “tidak ada kentut yang paling wangi selain kentut kita sendiri”
…..??
***
cerita ini 100% fiktif belaka, bila ada yang tidak setuju dengan pendapat Yong Dolah tentang “kentut”, silahkan buktikan sendiri kebenaranya. :D
belacan=terasi
ado=ada
ajo=saja
dengo=dengar
dikau=engkau
iyo pulak=iya juga
lori=truk
keker=teropong
tenampak=terlihat
yo=ya

Cerita 2

Bermain Bola Bersama Yong Dollah

One day in Kampung Tanjung Belit, tepatnya hari sabtu pagi sehabis olahraga di Sekolah, kami duduk-duduk dibawah pohon beringin. Bubur kacang hijau pun lah lesap, Teh panas pun tinggal siket, si Obeh pun mulailah membual berkicau murai.
Dikisahkan si Obeh pada suatu hari Yong Dollah lagi nonton pertandingan sepakbola liga Champion di saluran Televisi Nasional di depan rumah tetangga, (kasian..ternyata Yong tidak punya pesawat Televisi ) hehehehe…!! .disaat pertandingan sedang memasuki masa injury time Yong pun tak tinggal diam dan bekeletah dengan orang kampong.
“Yong sore tu nak olahraga juga. Yong pergi ke lapangan bola nak main bola kaki sama orang besar. Puas Yong lari sana lari sini nak rebut bola, tak dapat-dapat. Yong asyik kena kilek-kilek lawan terus. Yong pun tak dapat opor dari kawan. Pas Yong dapat bola, itu pun kena rebut lawan. Yong meradang. Yong tangkap bola tu pakai tangan. Yong tendang bola tu ke atas. Lalu Yong balek ke rumah. Perut Yong Lapo sangat, lalu Yong makan lah. Abis makan, Yong Sholat Dzuhur, abis sholat Yong bantu mak kejap buat kandang ayam ke negaro Belando, lepas tu tengah nak jadi kandang ayam tu aleh-aleh datang pulak bapak ngajak Yong buat umah Kambeng ke Singapore, aiii penat betollah yong ni sehari tak berenti-renti, dah siap tu pegi mandi, dah tu sholat Ashar. Tak lamo kemudian Yong baru sado bola yang yong tendang tadi masih belum Yong ambek trus Yong lari ke lapangan lagi. Sampai di lapangan, pas pulak bola tadi yang Yong tendang pun baru turun dari langit. “Aaaiiiiiiiiii..sudah lah nasib2″.
Cerita ini persis seperti salah satu iklan di tv yang mana bola ditendang, terus memutari bola dunia dan kembali ke penendang semula. Cerita ini diceritakan ulang karena Mancherster United menang 3-2 melawan AC Milan dalam pertandingan Liga Champions 2010 pukul 03.00 Wib dini hari yang berlangsung di stadion San Siro Italia. Bagaimana dunia sepakbola tanah air kita? Apa sudah sesuai dengan yang kita harapkan? Apa perlu stadion hancur? Apa perlu wasit digebukin? Bagaimana dengan Kereta api? Fasilitas Umum?!!@!##$!#!@!#214214312345!!!! Jawabannya ada pada diri anda…
Catatan :
orang besar = dewasa
kilek-kilek = main-mainkan
opor = beri = over
balek = balik



Cerita 3

Yong Dolah - Memanjat Patung Liberty

Orang indonesia selalu beruntung, bila susah untung tidak laparan, kalaupun kelaparan, masih untung tidak mati,dan begitulah seterusnya. Menyinggung masalah keberuntungan Yung Dolah sering termasuk orang yang beruntung untuk itu kembali kita mendengar cerita Yung Dolah.

" Kata orang, Yung pernah memanjat patung Liberty? Apakah betul, Yung? " Betul tu,mano pulak Yung pernah bohong" " Bagaimano ceritanya, Yung?" " Begini mula-mula Yung bekerja sebagai pengangkut air minum di sebuah kapal pesiar. Setiap kapal itu singgah di pelabuhan Bengkalis. Yung yang di percayai Kaptennyo untuk mengisii air minum di kapalnyo, kerja tu Yung buat dengan bersungguh-sungguh. Pada suatu hari teringin pulak hati untuk masuk ke kamar mesin kapal ,tu".

" Apo yang Yung buat di kamar mesin itu?" " Tak taulah tapi isi perut Yung 'ni macam di cabik-cabik nak masuk ke kamar tu' kareo tak tahan lagi Yung pun masuk.Mak…mak..bukan main beso mesinnyo. Yung tengok baut yang ado di mesin tu, Yung cubo hitung tapi tak terhitung oleh Yung di tambah lagi mesin tu berbunyi . Mano pulak Yung ingat dengan apo yang Yung hitung. Saking asiyknyo, Yung tak dapt mendengo serine kapal yang mengisyaratkan bahwa kapal akan berangkat". " Kenapa Yung tak mendengar?"

" Acam mano 'nak dengo, mesin kapal tu tak tanggung -tanggung bunyinyo. Macam nak pecah gendang telingo Yung ni". " Bagaimana Yung atu bahwa kapal tu sudah berangkat ?" " Setelah Yung puas mengok mesin, Yung pun berhasrat naik kedarat, tapi alangkah terkejutnyo Yung,Ketiko Yung tau Yung telah samapi di Amerika serikat." " Dari Yung tau bahwa Yung telah sampai di amerika Syarikat ?"

" Yung tengok patung libery tecacak depan mato yung, tentulah yung sampai di amerika. Di bengkalis mano ado pulak patung macam tu, kalau adopun cumo tunggul kelapo yang dah mati. Yung tengok betul-betul patung liberty'tu. Dalam hati Yung becakap "tinggi betul patung'ni. Siapo tukangnyo,yo. Kareno penasaran tinggi patung tu, terlintas hati Yung nak memanjatnyo.Tanpo pikir panjang lagi Yung panjat.Limo menit setelah itu,Yungpun sampailah di kepalo patung liberty. Yung pegang kuat-kuat batu runcing dekat kepalonyo, Yung tengok kiri,Yung tengok kanan . Mak..makk bukan main besonyo kota Amerika ni. Bangunnyo mencucuk langit macam roket.

Meraso tak sedap lagi duduk disitu, Yung pun pindah dekat batu runcing yang lain,pas bagian belakang kepalo patung tu, Yung heran mengapo banguna mencucuk langit semua yang ado di kota itu. Yung fikir Yung bermimpi , tetapi ketiko Yung gosok-gosok mato Yung, bangunan mencucuk langit tu tak jugo hilang. Dalam hati yung berkato "ini tak mimpi tapi memang nyato." " Setelah itu apo yang Yung lakukan ?" " Yung diam ajomenikmati bangunan itu. Tapi tibo-tibo angin ribut datang, pegangan Yung lepas dan Yung pun melayang di bawa angin." " Apo terjadi setelah itu,Yung?" " Yung pasrah,apopun yang terjadi yung tawakal sajo,Yung serah diri pado Tuhan mato Yung, Yung pejamkan. Yung terus di bawa angin, setelah agak lamo Yung di bawa angin, tibo-tibo Yung tesangkut pado sebuah batang condong dan bukan main besonyo. Yung befikir batang apo agaknyo. Batang meranti taklah sebeso ini, apo lagi batang getah. Kereno penasaran Yung bukolah mato Yung. Rupo-ruponyo Yung tesangkut di menara Vissa."

" Sesudah itu apo yang yung lakukan?" " Fikir punyo fikir Yung teringat bahwa dalam kocek Yung ado kail. Untuk menenangkan kepalo otak Yung, Yung pun mengail dari atas menara itu.

" Umpannyo apo, Yung?" " Yung tak habis akal do, Yung pegi ke paso Italia itu sekejap. Yung beli belacan seratus rupiah, setelah itu Yung pun mulailah mengail. Yung melempolah kail,tu. Eehh baru sekejap Yung melempo, Ikanpun menyentap. Yung tarik kali Yung. Tapi Yung tak kuat menarik ikan tu. Bukan main berat ikan yang memakan kail Yung. Kareno Yung tak kuat lagi menarik tali kail Yung, Yungpun tercampak di bawa ikan tersebut. Yung tetap memegang tali kail Yung, tapi karena takut Yung pun menutup mato Yung. Ikan terus membawa Yung dan ikan itu mengiro Yung mengejonyo.58 hari 58 malam lamonyo Yung dibawa keliling laut Atlantik oleh ikan 'tu. Mungkin kareno sudah letih, ikan itupun tak kuat menarik Yung dan kami pun terdampar dipantai. Yung tengok betul-betul pantai,tu. Tibo-yibo Yung meraso macam kenal dan seperti selalu Yung tengok. Tapi Yung belum berani memastikannyo.

Yung gosok lagi mato.barulah Yung sadar bahwa pantai tu ternyata pantai Selat Baru. Keyikanan Yung betambah kuat ketiko yung melihat tetanggo Yung pergi menjaring. Hati Yung bukan main Sukonyo. Tetapi ketika Yung naik kedarat di tangan Yung memegang sesuatu.Yung belik-belik ruponyo tali kail Yung tadi.Tanpo ragu, Yung pun menarik pela-pelan tali kail itu. Yung terus tarik kali itu.tapi celako agaknyo,ketiko samapi pado mato kail 'tu,Yung tengok rupo-ruponyo ikan Bilis. Dalam hati yung becakap"Engkau rupanya, wahai Bilis yang membawaku selamo selamo 58 hari 58 malam' tu he."


0 komentar:

Posting Komentar