Ketika suatu keputusan telah bulat, maka seharusnya tidak ada lagi keragu-raguan di dalamnya. Jalani, terjang gelombang dan badai kehidupan yang menghadang sebagai konsekuensi . Tiada penyesalan!! Hidup memang pilihan, tetapi pilihan untuk kembali mundur bukanlah sebaik-baik pilihan.

PELUANG JUARA TETAP TERBUKA

Laga hidup-mati akan dilakoni Indonesia melawan Malaysia pada leg kedua final Piala AFF 2010 malam nanti di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Pertandingan ini sangat sulit bagi Firman Utina dkk. Sebab, Indonesia tak sekadar perlu kemenangan, tapi juga kemenangan besar untuk bisa menjadi juara Piala AFF kali pertama sejak digulirkan pada 1996 silam.
Dengan kekalahan 0-3 di leg pertama Ahad (26/12) malam di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, skuad Merah Putih butuh kemenangan 4-0 untuk keluar sebagai kampiun.
Bisakah? Peluang masih tetap ada dan Indonesia punya bekal untuk meraihnya. Di hadapan puluhan ribu pendukung setianya, 1 Desember lalu Skuad Garuda, julukan Timnas Indonesia, berhasil menghajar Malaysia dengan skor telak 5-1 di laga babak penyisihan Grup A.
Mundur ke gelaran Piala AFF 2004, saat itu Indonesia bertemu Malaysia di babak semifinal. Di leg pertama yang digelar di SUGBK (28/12/2004), Indonesia secara mengejutkan ditundukkan Harimau Malaya,  dengan skor 1-2. Tapi Indonesia tidak menyerah. Saat giliran melawat ke Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur di leg kedua (03/01/2005), Indonesia yang masih diperkuat Kurniawan Dwi Julianto mengamuk dan berhasil membalikkan keadaan. Di hadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri, Malaysia disikat dengan skor telak 4-1. Indonesia pun melenggang ke final. Spirit seperti itulah yang dibutuhkan Firman Utina dkk untuk mewujudkan keinginan ratusan juta masyarakat Indonesia. Sayang di partai puncak Piala AFF 2004 Indonesia takluk di tangan Singapura dengan agregat skor 5-2.
Dalam duel penentuan juara malam nanti, sebetulnya Indonesia juga diuntungkan dengan dukungan puluhan ribu suporter fanatiknya. Tapi kehadiran “pemain ke-12” itu juga bisa jadi bumerang. Bisa saja keberadaan mereka malah memberikan tekanan tersendiri kepada pemain yang  butuh kemenangan telak agar menjadi juara.
Menghadapi laga hidup-mati malam nanti, pelatih Indonesia, Alfred Riedl, mengaku tidak mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi Malaysia. Pelatih asal Austria itu justru fokus membenahi mental pemain.
“Tidak ada persiapan strategi secara khusus. Kami hanya berbicara kepada pemain. Menurut saya itu lebih penting daripada latihan. Karena kami harus melihat kondisi pemain, apakah mereka bisa bermain besok,” kata Alfred Riedl usai memimpin anak buahnya berlatih di Lapangan C Senayan kemarin pagi. “Anda tidak akan bisa mengubah banyak di dua pertandingan hanya dalam tiga hari,” lanjut Riedl.
Dalam latihan kemarin pagi  Firman Utina dkk berlatih dengan santai dan ceria. Tidak tampak muka tegang di Skuad Garuda meski mereka dituntut menang setidaknya 4-0 untuk menjadi juara. “Latihan hari ini tidak ada bedanya dengan latihan-latihan sebelumnya. Latihan ini dimaksudkan untuk memberi pemain kesempatan mengembalikan kondisi fisik mereka. Itulah inti latihan hari ini,” beber Riedl. Pelatih yang membawa Vietnam melaju ke babak delapan besar Piala Asia 2007 itu mengatakan, timnya sudah siap secara fisik dan mental. “Mental pemain tidak ada masalah. Saya ingin membangun mental pemain tidak hanya untuk turnamen ini. Tim ini juga untuk Olimpiade tahun depan,” paparnya.
Malaysia Tak Bertahan Total
Dari kubu Malaysia, pelatih Krishnasamy Rajagopal mengatakan bahwa meski unggul 3-0 timnya tidak akan main total bertahan. Tapi masih akan menyerang seperti yang diperagakan ketika melawat ke Hanoi di leg kedua semifinal melawan Vietnam. “Kami tidak akan bermain bertahan. Kami akan berusaha mencetak gol,” kata Rajagobal. “Kami sudah lupa dengan kekalahan 5-1 di babak penyisihan grup dan tim saya terus berkembang,” lanjutnya.
Rajagobal berharap dalam laga malam nanti timnya tidak mendapat gangguan dari suporter Indonesia. Kekawatiran itu muncul karena saat Indonesia bertanding di Stadion Bukit Jalil  Ahad malam kemarin diganggu suporter Malaysia yang menyorotkan sinar laser kepada pemain. Bahkan pertandingan sempat dihentikan selama lima menit. “Saya perintahkan kepada pemain untuk tetap fokus pada permainan seperti yang saya arahkan. Tapi, kami berharap tidak ada gangguan di pertandingan. Saya tidak tahu apakah pelaku sinar laser itu suporter Malaysia atau Indonesia. Kami profesional, dan saya yakin Alfred Riedl juga profesional. Ketika kami kalah 5-1, saya mengakui kekalahan itu karena kesalahan lini belakang, bukan karena teror penonton,” papar Rajagobal.
Keamanan Diperketat
Menghadapi Indonesia malam nanti, Malaysia akan mendapat dukungan istimewa. Rencananya, Menteri Belia dan Sukan Malaysia, Ahmad Shabery Cheek, akan langsung menonton di SUGBK.
“Dalam pertandingan besok (malam nanti, red), Menteri Olahraga Malaysia (Ahmad Shabery Cheek, red) akan menonton langsung. Saya sudah sampaikan ke beliau bahwa ribuan polisi siap berjaga di luar dan dalam stadion agar semua bisa berjalan aman,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dalam keterangan persnya di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (28/12).
Andi menambahkan, pemerintah akan bertindak tegas bagi para penonton yang mengganggu jalannya pertandingan. “Kami akan cegah penonton yang ganggu pertandingan, seperti laser dan petasan. Polisi akan tindak tegas siapapun yang bertindak tidak terpuji dan mengganggu pertandingan. Semoga pertandingan terbebas dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” lanjut Andi.
Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga bersama beberapa jajaran kabinetnya juga akan kembali hadir di SUGBK untuk memberi dukungan langsung kepada tim Merah Putih.
Dalam press conference yang digelar di kantor PSSI kemarin petang, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno, mengaku pihaknya sudah siap dengan kemungkinan terburuk pada final kedua Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu 29 Desember 2010.
“Kami mengerahkan anggota sekitar 6 sampai 7 ribu. Intinya kami mempersiapkan keamanan hingga kemungkinan terburuk. Kami siap mengamankan pemain, ofisial, wasit dan tamu VIP serta VVIP. Kami akan berusaha mensterilkan mulai sore ini,” kata Sujarno.  Sujarno mengungkapkan, di partai puncak ini akan ada perubahan pengamanan siginifikan. Antara lain adalah ring road 1 SUGBK akan disterilkan dari kendaraan penonton. “Yang diperbolehkan masuk hanya ambulans, mobil pemadam kebakaran, mobil panitia, mobil pemain dan ofisial, tamu VIP dan VVIP serta kendaraan rekan-rekan media,” lanjutnya.
Untuk mencegah masuknya sinar laser, petasan dan senjata tajam, Sujarno mengaku pihaknya akan melakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali. “Kami akan melakukan pemeriksaan di sisi luar stadion, pintu masuk stadion saat pemeriksaan tiket dan saat masuk lorong stadion. Selain itu, saya sudah menyarankan kepada pihak panitia untuk menambah big screen hingga 6 buah untuk memecah konsentrasi massa. Mungkin akan ditempatkan di setiap pintu masuk GBK,” bebernya.
Sumber : RiauPos


0 komentar:

Posting Komentar